Sifat angkuh dan sombong telah banyak mencelakakan makhluk ciptaan Allah subhanahu wata'ala, mulai dari peristiwa terusirnya Iblis dari sorga karena kesombongannya untuk tidak mau sujud kepada Nabi Adam alaihis salam tatkala diperintahkan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk sujud hormat kepadanya.
Demikian juga Allah subhanahu wata'ala telah menenggelamkan Qorun beserta seluruh hartanya ke dalam perut bumi karena kesombongan dan keangkuhannya terhadap Allah subhanahu wata'ala dan juga kepada sesama kaumnya.
Allah subhanahu wata'ala juga telah menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya di lautan karena kesombongan dan keangkuhannya terhadap Allah subhanahu wata'ala dan juga kepada sesama kaumnya, dan karena kesombongannya itulah dia lupa diri sehingga dengan
keangkuhannya dia menyatakan dirinya adalah tuhan yang harus disembah dan diagungkan.
Kehancuran kaum Nabi Luth alaihis salam juga karena kesombongan mereka dengan menolak kebenaran yang disampaikan Nabi Luth alaihis salam agar mereka meninggalkan kebiasaan buruk mereka yaitu melakukan penyimpangan seksual, yakni lebih memilih pasangan
hidup mereka sesama jenis (homosek), sehingga tanpa disangka-sangka pada suatu pagi, Allah subhanahu wata'ala membalikkan bumi yang mereka tempati dan tiada satu pun di antara mereka yang bisa menyelamatkan diri dari adzab Allah yang datangnya tiba-tiba.
Dan masih banyak kisah lain yang bisa menyadarkan manusia dari kesombongan dan keangkuhan, kalaulah mereka mau mempergunakan hati nurani dan akalnya secara sehat.
Mengapa manusia tidak boleh sombong? Sebab manusia adalah makhluk yang lemah, maka pantaskah makhluk yang lemah itu bermega-megahan dan sombong di hadapan
penguasa langit dan bumi? Namun fenomena dan realita yang ada masih banyak manusia itu yang lupa hakikat dan jati dirinya, sehingga membuat dia sombong dan angkuh untuk menerima kebenaran, merendahkan orang lain, serta memandang dirinya sempurna segala-galanya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, telah menjelaskan tentang bahayanya sifat kesombongan dan keangkuhan, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah Bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu , dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,
"Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata: "(ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus", Beliau bersabda: "Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud dengan) kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan
melecehkan orang lain" (HR. Muslim)
Imam An-Nawawi rahimahullah berkomentar tentang hadits ini, "Hadits ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka dan menolak kebenaran". (Syarah Shahih Muslim 2/269).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar